MASALAH SOSIAL PENGANGGURAN
Dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal terutama yang
menjadi pokok
permasalahan
ekonomi makro. Pertama adalah masalah pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan
ekonomi dapat dikategorikan baik jika angka pertumbuhan positif
dan
bukannya negatif. Kedua adalah masalah inflasi. Inflasi adalah indikator
pergerakan
harga-harga barang dan jasa secara umum, yang secara bersamaan
juga
berkaitan dengan kemampuan daya beli. Inflasi mencerminkan stabilitas
harga,
semakin rendah nilai suatu inflasi berarti semakin besar adanya
kecenderungan
ke arah stabilitas harga. Namun masalah inflasi tidak hanya
berkaitan
dengan melonjaknya harga suatu barang dan jasa. Inflasi juga
sangat
berkaitan dengan purchasing power atau daya beli dari masyaraka.
Sedangkan
daya beli masyarakat sangat bergantung kepada upah riil.
Inflasi
sebenarnya
tidak terlalu bermasalah jika kenaikan harga dibarengi dengan
kenaikan
upah riil. Masalah ketiga adalah pengangguran. Memang masalah
pengangguran
telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di
negara-negara
berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang seringkali
dihadapkan
dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan
pekerjaan
dan besarnya jumlah penduduk.
Tingginya
angka inflasi selanjutnya akan menurunkan daya beli masyarakat.
Untuk
bisa bertahan pada tingkat daya beli seperti sebelumnya, para pekerja
harus
mendapatkan gaji paling tidak sebesar tingkat inflasi. Kalau tidak,
rakyat
tidak lagi mampu membeli barang-barang yang diproduksi. Jika
barang-barang
yang diproduksi tidak ada yang membeli maka akan banyak
perusahaan
yang berkurang keuntungannya. Jika keuntungan perusahaan
berkurang
maka perusahaan akan berusaha untuk mereduksi cost sebagai
konsekuensi
atas berkurangnya keuntungan perusahaan. Hal inilah yang akan
mendorong
perusahaan untuk mengurangi jumlah pekerja/buruhnya dengan mem-PHK
para
buruh. Salah satu dari jalan keluar dari krisis ini adalah menstabilkan
rupiah.
Membaiknya nilai tukar rupiah tidak hanya tergantung kepada money
suplly
dari IMF, tetapi juga investor asing (global investment society)
Salah satu penyebab pengangguran di kalangan
lulusan perguruan tinggi adalah
karena kualitas pendidikan tinggi di
Indonesia yang masih rendah. Akibatnya
lulusan yang dihasilkanpun kualitasnya rendah
sehingga tidak sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
Pengangguran terdidik dapat saja
dipandang sebagai rendahnya efisiensi
eksternal sistem pendidikan. Namun
bila dilihat lebih jauh, dari sisi permintaan
tenaga kerja, pengangguran
terdidik dapat dipandang sebagai
ketidakmampuan ekonomi dan pasar kerja
dalam menyerap tenaga terdidik yang muncul
secara bersamaan dalam jumlah
yang terus berakumulasi.
Mengalirkan
modalnya masuk ke Indonesia (capital inflow). Karena hal inilah
maka
pengendalian laju inflasi adalah penting dalam rangka mengendalikan
Masalah sosial adalah hal-hal yang terjadi di
dalam angka
pengangguran.
Komentar
Posting Komentar