SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ALERGI PADA ANAK BERBASIS WEB DENGAN METODE FORWARD CHAINING DI KOTA BATAM

ISSN : 2407-0491
E-ISSN : 2541-3716

Latar Belakang

Alergi dikatakan respon abnormal dari sistem kekebalan tubuh. Orang yang memiliki alergi memiliki sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap suatu zat biasanya tidak berbahaya di lingkungan. Biasa alergi disebabkan makan seafood, bulu hewan, debu, dan lain-lain. Gejala-gejala umum dari suatu reaksi alergi terhadap kulit seperti gatal, mata berair, bersin, hidung beringus, merasa lelah atau sakit, dan hives (gatal-gatal dengan bercak merah). Ada juga gejala-gejala alergi menyebabkan reaksi alergi seluruh tubuh seperti gatal-gatal di seluruh badan (bukan hanya di daerah terbuka) , sesak nafas, suara serak, kesemutan di tangan,kaki, bibir, atau kulit kepala. Gejala-gejala yang ada pada alergi sulit diprediksi apakah alergi itu disebabkan oleh makanan, hewan peliharaan, debu, dan lain-lain.
Oleh sebab itu banyak orang belum mengetahui berbahayanya alergi itu dan mengetahui cara mencegah dan mengobati alergi itu. Masih belum banyak orang mengetahui tentang sistem pakar mendiagnosa penyakit pada anak di kota batam. Sistem pakar dibidang kedokteran membantu kedokteran untuk menganalisa penyakit-penyakit tertentu dengan mengetahui gejala-gejala pasien untuk mendeteksi penyakit-penyakit yang sedang dialami oleh pasien. Sistem pakar juga memiliki metode-metode salah satunya adalah Forward chaining. Metode forward chaining dikatakan metode inferensi yang melakukan penalaran dari suatu masalah kepada solusinya. Oleh sebab itu metode forward chaining mempermudahkan para pakar menyelesaikan suatu masalah di bidang-bidang tertentu.

Tujuan

1).Untuk mengetahui sistem pakar diagnosa penyakit alergi pada anak dengan metode forward chaining di kota batam.

2).Merancang sebuah sistem pakar dengan menggunakan metode forward chaining berbasis web untuk mendiagnosa penyakit alergi pada anak lebih akurat dan cepat.

3).Dengan bahasa pemograman berbasis web maka mempermudah seseorang mencari informasi atau data-data tentang penyakit alergi serta memberi keterangan cara mencegah alergi pada anak.

Metode Penelitian

 1.Mengidentifikasi Masalah.

2. Pengumpulan Data.
Pengumpulan data-data tersebut dari buku dan jurnal yang berhubungan dengan perancangan Sistem, serta data- data penyakit alergi. Dalam penelitian ini tahap pengumpulan data dilakukakan beberapa cara yaitu :

A. Wawancara Penelitian ini mendapatkan data- data penyakit dengan melalui wawancara langsung pada dokter di dinas kesehatan kota Batam puskesmas sei panas bengkong

B. Studi Pustaka Pada penelitian juga menggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka dilakukan dengan mempelajari teori-teori atau literatur dari buku-buku, jurnal, referensi-referensi yang berhubungan dengan penelitian ini untuk melengkapi data. Pengumpulan data mengenai gejala-gejala penyakit, dan cara mencegah.

3.  Analisis Data
Setelah pengumpulan data, tahap selanjutnya adalah Analisis Data. Data dan informasi yang dikumpulkan akan digunakan untuk mendukung penelitian, data tersebut bias diperoleh melalui wawancara langsung dengan dokter tentang gejala-gejala yang ada pada penyakit alergi pada anak.

4. Mengolah data dengan Metode forward chaining
Pada tahap ini mendapatkan data-data dari wawancara dari dokter tentangtentang gejala penyakit alergi dan cara mencegah penyakit alergi, dan mengolah data dengan menggunakan metode forward chaining untuk mempermudah penelitian ini.

5. Perancangan Sistem
Peracangan sistem ini untuk mendiagnosa penyakit alergi pada anak berbasis web. Perancangan dari model sistem, perancangan sistem input dan merancang rule-rule yang akan digunakan dalam mendiagnosa penyakit alergi pada anak berbasis web berdasarkan data yang ada, merancang UML (Unified Modeling Language) dan merancang prototype.

6. Pengujian Sistem
Pada tahap ini adalah pengujian sistem dilakukan dalam perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit alergi pada anak. Sistem yang di uji dengan prosedur-prosedur untuk melakukan pencocokan rule. Rule yang akan dicocokkan adalah fakta yang ada dengan data yang ada di knowledge base.

7. Implementasi Sistem
Diharapkan sistem tersebut mampu memecahkan masalah tentang penyakit alegi pada anak dan memudahkan user mencari informasi dan data tentang penyakit alergi tersebut.

Pembahasan

1. User, yaitu orang atau pasien yang akan menggunakan aplikasi sistem pakar ini, pada tahap ini user akan menginputkan data sendiri user atau pasien, setelah menginputkan data sendiri akan dilanjutkan dengan menginputkan pertanyaan-pertanyaan yang berupa gejala-gejala yang dialami oleh user.



2. User Interface, merupakan procedur untuk membaca fakta-fakta berupa gejala-gejala yang dialami oleh user, selain itu user interface ini juga digunakan untuk menampilkan hasil analisa berupa penyakit yang diderita user serta memberikan solusi.

3. Inference Engine (Model inferensi), berisi procedur untuk mencocokkan antara fakta-fakta dengan aturan (rule) pada metode forward chaining.

4. Knowledge base (pengetahuan basis) berisi tentang aturan-aturan (rule), kode- kode (gejala, penyakit, solusi), dan pohon keputusan.


Kelebihan

Memudahkan dalam mendapatkan informasi dan mendiagnosis jenis-jenis alergi pada anak.

Kesimpulan

Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini aplikasi sistem pakar yang telah dirancang ini dapat beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi sistem pakar yang dirancang mampu mendiagnosa penyakit pada anak berdasarkan gejala-gejala yang di input oleh user.

2. Aplikasi sistem pakar dirancang dengan menggunakan metode forward chaining berbasis web maka user dapat konsultasi penyakit di manapun dan kapanpun.

3. Aplikasi sistem pakar mempermudahkan user mendapatkan untuk mendapatkan data-data atau informasi yang diperlukan oleh user tentang penyakit alergi pada anak.

Saran

1. Aplikasi sistem pakar ini dapat dikembangkan lagi, sehingga dapat menganalisis lebih banyak penyakit alergi pada anak.

2. Aplikasi sistem pakar ini dapat dikembangkan dengan mempertajam hasil diagnose sehingga data yang didapatkan lebih akurat dan lebih baik.

3. Aplikasi sistem pakar ini bisa dikembangkan lagi terutama pada tampilan UI (User interface) dan diharapakan sistem pakar ini dapat dikembangkan dengan menggunakan metode seperti backward chaining atau kedua-duanya untuk memberikan nilai kepastian terhadapat hasil dari diagnose.





Daftar Pustaka
Rohman, Feri Fahru, dan Fauzijah Ami, (2008). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Pada Anak, Media Informatika. 1 (6): 3. Putri, Prista Amanda, dan Mustafidah Hindayati, (2011). Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Hati Menggunakan Metode Forward Chaining ( Expert System Diagnosing Liver Disease Using Forward Chaining), Juita. 4 (1): 145. Hassul, Kurniawati, dan Fatimah, (2014). Dampak Alergi Makanan Pada Prestasi Belajar Anak Usia Sekolah, Journal of Pediatric Nursing. 1 (1): 1. Rohman, Feri Fahru, dan Fauzijah Ami, (2008). Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Pada Anak, Media Informatika. 1 (6): 6. Tanjung, Hakim Dahriani (2015). Jaringan Saraf Tiruan Dengan Backpropagation Untuk Memprediksi Penyakit Asma, Citec journal. 1 (2) : 29. Ginting, Budi S, M.Kom (2014). Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Blackberry Smartphone Berbasis Web, Informasi dan Teknologi Ilmiah (INTI). 2 (3) : 36. Kusnadi, Adhi (2013). Perancangan Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Manusia, Ultimatics. 1 (4) : 3. Pangerapan, Octavia Ritha (2013). Analisis Perlakuan Akuntansi Untuk Website Pada PT. Bank Sulut (Persero) Manado, Jurnal Emba. 3 (1) : 764. Aziz, E. F. , Damiri, D. J. , dan Destiani, D. (2014). Perancangan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Syaraf Pada Wajah Berbasis Web, Jurnal Algoritma. 1 (11) : 2.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STANDAR AUDIT SISTEM INFORMASI

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI HARDISK DAN PRINTER

LANGKAH-LANGKAH PADA AUDITING IT GOVERNANCE