STANDAR DAN PANDUAN UNTUK AUDIT SISTEM INFORMASI
1. ISACA
ISACA
adalah suatu organisasi profesi internasional di bidang tata kelola teknologi
informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada tahun 1967. Awalnya dikenal dengan
nama lengkap Information Systems Audit and Control Association, saat ini ISACA
hanya menggunakan akronimnya untuk merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata
kelola teknologi informasi.
ISACA
didirikan oleh individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi
terpusat dan bimbingan dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer.
Hari ini, ISACA memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan
telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota
ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar,
profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor
internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih
dari 60 negara, termasuk di Indonesia.
· Sifat
khusus audit sistem informasi, keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan
untukmelakukan audit SI memerlukan standar yang berlaku secara global
·
SACA
berperan untuk memberikan informasi untuk mendukung kebutuhan pengetahuan
· Dalam
famework ISACA terkait, audit sistem informasi terdapat Standards, Guidelines
and procedures
· Standar
yang ditetapkan oleh ISACA harus diikuti oleh auditor.
· Guidelines
memberikan bantuan tentang bagaimana auditor dapat menerapkan standar dalam
berbagai penugasan audit.
· Prosedur
memberikan contoh langkah-langkah auditor dapat mengikuti penugasan audit
tertentu sehingga dapat menerapkan standar.
· Namun,
IS auditor harus menggunakan pertimbangan profesional ketika menggunakan
pedoman dan prosedur.
2. COSO
The
Comitte of Sponsoring Organizations of the treadway commission’s (COSO)
dibentuk pada tahun 1985 sebagai alinasi dari 5 (lima) organisasi professional.
Organisasi tersebut terdiri dari American Accounting Association, American
Instititue of Certified Public Accountants, Financial Executives International,
Instititute of Management Accountants, dan The Institute of Internal Auditors.
Koalisi ini didirikan untuk menyatukan pandangan dalam komunitas bisnis
berkaitan dengan isu-isu seputar pelaporan keuangan yang mengandung fraud.
Secara
garis besar, COSO menghadirkan suatu kerangka kerja yang integral terkait
dengan definisi pengendalian intern, komponen-komponennya, dan kriteria
pengendalian intern yang dapat dievaluasi. Pengendalian internal terdiri dari 5
komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen tersebut memberikan
kerangka kerja yang efektif untuk menjelaskan dan menganalisa sistem
pengendalian internal yang diimplementasikan dalam suatu organisasi.
Komponen-komponen tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian resiko
3. Aktifitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan
ISO 1799
Menghadirkan
sebuah standar untuk sistem manajemen keamanan informasi yang meliputi dokumen
kebijakan keamanan informasi, alokasi keamanan informasi tanggung jawab
menyediakan semua pemakai dengan pendidikan dan pelatihan di dalam keamanan
informasi, mengembangkan suatu sistem untuk laporan peristiwa keamanan,
memperkenalkan virus kendali, mengembangkan suatu rencana kesinambungan bisnis,
mengikuti kebutuhan untuk pelindungan data, dan menetapkan prosedur untuk
mentaati kebijakan keamanan.
Komentar
Posting Komentar